C Chart dalam Pengendalian
Kualitas Statistik
Salah satu alat yang dapat digunakan untuk pengendaliaan kualitas adalah
peta control (control chart). Di mana peta kontrol dapat digunakan
untuk:
- Mengetahui apakah telah terjadi perubahan proses produksi.
- Mendeteksi adanya penyebab-penyebab yang mempengaruhi proses.
- Membuat standar suatu proses.
Variasi kualitas produk sering timbul. Dalam proses produksi ada dua
jenis variasi yang timbul dalam proses produksi, yaitu (Montgomery, 2001):
- Assignable cause adalah variasi yang dapat dicari sumber-sumber penyebabnya dan ini harus dihilangkan. Misalnya kualitas bahan baku tidak homogen, petunjuk kurang jelas, kondisi mesin kurang baik.
- Random (common cause) adalah variasi natural (variasi yang tak dapat dilacak sumber - sumbernya) dan variasi jenis ini tak dapat dihilangkan 100%, tetapi diminimalkan. Salah satu contoh adalah kualitas bahan baku dibuat sehomogen mungkin, tingkat ketrampilan operator diupayakan sama.
Peta kontrol dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu peta kontrol atribut
dan peta kontrol variabel. Karakteristik kualitas yang dapat diukur dan
dinyatakan secara kuantitatif dinamakan variabel, sedangkan kualitas yang
dinilai sebagai sesuai atau tidak sesuai (cacat) dinamakan atribut. Peta
kontrol memberikan informasi tentang kemampuan proses, nilai parameter proses
yang penting, dan stabilitas terhadap waktu sehingga memberikan taksiran
kemampuan proses. Informasi ini
sangat
berguna bagi perancangan produk dan proses. Pengertian atribut dalam
pengendalian kualitas berkaitan dengan karakteristik kualitas yang dapat
digolongkan atas baik (diterima) dan cacat (ditolak). Salah satu peta kontrol
atribut yaitu Peta kontrol c (c chart), yaitu peta kontrol untuk jumlah
ketidaksesuaian (number of nonconformities), mempunyai kegunaan yang
jauh lebih terbatas.
Perbedaan antara barang
yang Taksesuai dan Ketaksesuaian
Barang yang Taksesuai adalah barang yang dalam beberapa hal gagal
memenuhi satu atau lebih spesifikasi yang ditetapkan . Setiap kejadian dari
kurangnya kesesuaian barang terhadap spesifikasi adalah Ketaksesuaian.
Setiap barang yang taksesuai berisi satu atau lebih ketaksesuaian
bilamana memungkikan untuk menghitung jumlah semua ketaksesuaian dalam setiap
barang , atau dalam setiap kelompok dalam jumlah yang sama dari barang-barang
yang sama, mungkin beralasan untuk menggunakan teknik bahkan kendali
berdasarkan distribusi poisson.
Bagan c berlaku bagi sejumlah ketaksesuaian dalam subgroup berukuran
konstan. Setiap subgroup untuk bagan c biasanya merupakan barang tunggal;
peubah c adalah jumlah ketaksesuaian yang diamati dalam satu barang. Tetapi
subgroup bagan c dapat merupakan dua atau lebih barang. Hal itu dapat berarti
bila ukuran subgroup konstan dalam pengertian bahwa subgroup-subgrup yang
berbeda mempunyai peluang yang sama bagi kemunculan ketaksesuaian. Bila peluang
kemunculan ketaksesuaian berubah dari subgroup ke subgroup tersedia bagan y
untuk ketaksesuaian per unit.
Batas-Batas Untuk Bagan
c Didasarkan pada distribusi poisson
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa
batas eksponensial, binomial poisson berguna bukan hanya sebagai batas binomial
tetapi juga sebagai distribusi probabilitas itu sendiri.
Dalam banyak jenis barang yang
diproduksi di pabrik kesempatan munculnya ketaksesuaian banyak sekali, walaupun
kesempatan munculnya ketaksesuaian pada satu titik adalah kecil. Jika hal ini
benar menurut teori statistik adalah tepat untuk mendasari batas-batas kendali
dengan asumsi bahwa distribusi poisson dapat diterapkan. Batas-batas pada bagan
kendali c didasarkan pada asumsi ini.
Suatu item yang tidak
memenuhi syarat atau yang cacat dalam proses pengendalian kualitas
didefinisikan sebagai tidak memenuhi satu atau lebih spesifikasi standar untuk
item tersebut maka item tersebut akan dikategorikan cacat atau tidak memenuhi
syarat. Penggolongan produk cacat berdasarkan kriteria di atas kadang-kadang
untuk jenis produk tertentu dianggap kurang representatif, karena mungkin saja
suatu produk masih dapat berfungsi dengan baik walaupun satu atau lebih titik
spesifikasi yang tidak memenuhi spesifikasi.
Beberapa contoh jenis ketaksesuaian dimana bagan c dapat diterapkan adalah
sebagai berikut:
- C adalah jumlah paku keeling yang tak sesuai pada pesawat terbang atau badan pesawat terbang.
- C adalah jumlah kerusakan pada titik-titik lemah dalam isolasi pada panjang tertentu yang diisolasi bila diuji pada tegangan tertentu.
- C adalah jumlah ketidaksempurnaan permukaan yang diamati dalam lembaran yang dilapisi seng atau yang di cat, disepuh , atau diberi lapisan email pada daerah tertentu.
- C adalah jumlah “ biji” (kantongan udara kecil)yang diteliti dalam botol kaca.
- C adalah jumlah ketaksempurnaan yang diteiti dalam satu gulungan kayu bahan baju.
- C adalah jumlah ketaksempurnaan permukaan dalam segulung kertas berlais atau selembar film foto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar